Minggu, 19 Februari 2017

penggolongan koperasi indonesia

assalamualaikum kawan....
PENGGOLONGAN KOPERASI
BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
            Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing – masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan sesuai dengan usaha yang dilakukan.         
            Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terkadang orang menganggap koperasi hanyalah organisasi sosial, yang melakukan kegiatan ekonomi saja tanpa mencari keuntungan, atau memenuhi kebutuhan anggota dan hanya memakmurkan anggotanya saja. Padahal koperasi lebih dari itu, koperasi merupakan bentuk kegiatan usaha yang paling ideal di mana anggotanya dapat bertindak sebagai produsen, sebagai konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik.
            Awalnya orang berfikir bahwa koperasi itu hanya berwujud koperasi simpan-pinjam, anggapan tersebut jelaslah salah. Koperasi banyak sekali macamnya, dari yang digolongkan menurut bidang usaha sampai profesi anggota dan daerah jangkauan koperasi itu sendiri. Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk membahas tentang penggolongan koperasi dan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah perkoperasian Indonesaia.

1.2  Rumusan Masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan penggolongan koperasi?
2.     Apa saja macam atau jenis kopersi berdasarkan bidang usaha, jenis komoditi, jenis anggota dan daerah kerjanya?
1.3  Tujuan
1.     Membahas pengertian dari penggolongan koperasi.
2.     Membahas tentang jenis kopersi berdasarkan bidang usaha, jenis komoditi, jenis anggota dan daerah kerja.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Penggolongan Koperasi
            Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
            Penggolongan Koperasi adalah pengelompokan Koperasi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik tertentu pula. Sebagaimana diketahui, Koperasi pada mulanya tumbuh dikalangan kaum pekerja yang berusaha mencukupi kebutuhan konsumsinya. di kalangan produsen kecil yang ingin memperoleh bahan baku dengan harga murah dan memasarkan produksinya secara bersama-sama, serta di kalangan pengusaha kecil lainnya yang ingin melepaskan diri dari jeratan para pelepas uang.
            Dalam perkembangannya, ragam koperasi yang muncul cenderung bervariasi. Keragaman ini tentu sangat dipengaruhi oleh latar belakang pembentukan dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing koperasi yang bersangkutan. Berdasarkan keragaman latar belakang dan tujuannya itu, koperasi kemudian dapat digolong-golongkan ke dalam beberapa kelompok besar berdasarkan beberapa pendekatan sebagai berikut : berdasarkan bidang usaha, berdasarkan jenis komoditi, berdasarkan jenis anggota, dan berdasarkan daerah kerja.
2.2  Berdasarkan Bidang Usaha
Bidang usaha koperasi mencerminkan jenis jasa yang ditawarkan koperasi kepada para pelanggannya. Penggolongan koperasi berdasarkan bidang usaha adalah sebagai berikut ;
 1. Koperasi produsen atau koperasi produksi
            Kopersi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang jasa dan memiliki rumah tangga usaha. Koperasi produsen disebut juga koperasi pemasaran. Koperasi produsen didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha produksi seperti petani, pengrajin, peternak dan sebagainya.
2. Koperasi konsumen atau koperasi konsumsi
            Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan oleh para pemasok dipasar[1]. Anggota dari koperasi konsumsen memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih mudah, lebih baik dan dengan pelayanan yang menyenangkan.
1.    
3. Koperasi jasa
koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran, dan lain – lain.
4.  Koperasi simpan-pinjam atau Koperasi kredit
            Koperasi simpan-pinjam didirikan untuk mendukung kepentingan anggota yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kebutuhan financial lainnya.
5. Single purpose dan multi purpose
a.      Single purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri dari satu macam usaha. Misalnya koperasi bahan kebutuhan pokok, alat – alat pertanian, koperasi simpan-pinjam, dan lain – lain.
b.     Multi purpose adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk 2 atau lebih jenis usaha. Misalnya koperasi simpan-pinjam dan konsumsi, koperasi ekspor dan impor, dan lain – lain[2].
2.3  Berdasarkan Jenis komoditi
      Bila berdasarkan bidang usahanya koperasi dikelompokkan berdasarkan ragam jasa yang ditawarkannya, maka berdasarkan jenis komoditinya koperasi dikelompokkan berdasarkan jenis barang dan jasa yang menjadi objek usahanya. Berdasarkan jenis komoditi ini koperasi dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
1.     Koperasi ekstraktif atau pertambangan
            Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau memanfaatkan sumber - sumber alam secara langsung atau dengan sedikit mengubah bentuk atau sifat sumber - sumber alam.
2.     Koperasi pertanian dan peternakan
            Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu. Koperasi jenis ini biasanya beranggotakan para petani, buruh tani, serta mereka yang mempunyai sangkut paut secara langsung dengan usaha pertanian. Kegiatan yang di lakukan meliputi:
a.      mengusahakan bibit, peralatan dll.
b.     mengelola hasil pertanian
c.      memasarkan hasil pertanian
d.     menyediakan modal
e.      mengembangkan keterampilan
Sedangkan Koperasi Peternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan dengan komoditi peternakan tertentu. Koperasi peternakan biasanya beranggotakan para pemilik ternak dan para pekerja yang mata pencahariannya berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan.
3. Koperasi industri dan kerajinan
                        Koperasi industri dan kerajinan adalah jenis koperasi yang melakukan usahanya dalam bidang usaha industri / kerajinan tertentu.
a.      Pengadaan bahan baku
b.     Pemesanan hasil produksi
c.      atau gabungan dari keduanya
4. Koperasi jasa
            Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran, dan lain – lain. Koperasi jasa-jasa hampir sama dengan koperasi industri. Bedanya adalah bahwa koperasi jasa merupakan koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa tertentu.
 2.3  Berdasarkan Jenis Anggota
      Penggolongan koperasi berdasarkan jenis anggota atau sering disebut juga koperasi profesi dari anggotanya, adalah sebagai berikut :
a.      Koperasi Karyawan (Kopkar)
b.     Koperasi Pedagang Besar (Koppas)
c.      Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)
d.     Koperasi Mahasiswa (Kopma)
e.      Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren)
f.      Koperasi Peranserta Wanita (Koperwan)
g.     Koperasi Pramuka (Kopram)
2.4  Berdasarkan Daerah Kerja
      Penggolongan koperasi berdasarkan daerah kerja adalah menurut luas sempitnya daerah kerja tersebut dijangkau. Antara lain :
a.      Koperasi Primer
                        Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil tertentu. Contohnya : KUD (Koperasi Unit Desa)   
b. Koperasi Sekunder

                  
Koperasi sekunder atau pusat koperasi adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi primer, yang biasanya didirikan sebagai pemusatan dari beberapa koperasi primer dalam suatu lingkup wilayah tertentu. Contohnya : PUSKUD
c.  Koperasi Tersier
                        Koperasi tertier atau induk koperasi adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi sekunder, yang berkedudukan di ibukota negara. Fungsi koperasi tertier biasanya sebagai ujung tombak koperasi-koperasi primer yang menjadi anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga nasional yang terkait dengan pembinaan Gerakan Koperasi. Contohnya : GKBI
d. Koperasi induk
                        Koperasi induk adalah koperasi yang beranggotakan koperasi -koperasi pusat, gabungan yang kedudukannya di ibukota negara.
BAB III
PENUTUP


3.    Kesimpulan
            Koperasi sebagai bentuk usaha merupakan organisasi ekonomi rakyat yang bersifat sosial. Penggolongan koperasi ialah pengelompokan koperasi kedalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik yang tertentu pula. Dalam  penggolangan ini tidak hanya dari usaha atau jenis komoditi yang dijual tapi ada juga berdasarkan profesi anggota dan jangkauan daerah koperasi tersebut. Dan koperasi tidak selamanya berbentuk koperasi simpan-pinjam.



[1]Bernhard limbong. 2010. pengusaha koperasi memperkokoh fondasi rakyat. Hlm 75

[2]Hendar S.E.,M.Si dan Kusnadi, S.E. 1999. Ekonomi koperasi untuk perguruan tinggi. Hlm 194

    
           






Jumat, 17 Februari 2017

makalah manajemen keuangan : TIME VALUE OF MONEY

selamat datang di blog materi kampusku,. sebenarnya sih alasan kenapa saya membuat blog ini adalah sering kali lupa naruh data, terkadang disimpan diflashdiskpun hilang padahal datanya penting. Akhirnya saya buat blog ini. isinya sih tentang tugas dan materi kampus saya, semoga ada manfaat yang dapat diambil oleh pembaca. post yang pertama saya di blog ini adalah materi kuliah manajemen keuangan tentang TIME VALUE OF MONEY.
TIME VALUE OF MONEY
MAKALAH
Sebagai Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen pengampu : Ratna WDP, SE.MM
Akuntansi II AI

Description: logo nEw STIE WIGA.jpg
 








Disusun oleh :
Kiki Eka Putri                 NIM : 215132347
Nidya Maya Octarini      NIM : 215132356
Siti Rukmana Andrianti NIM : 215132364



STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
JL GATOT SUBROTO NO 04 LUMAJANG

2016
KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala rahmat yang diberikan-nya sehingga tugas makalah Menejemen Keuangan “Time Value Of Money“ ini dapat kami selesaikan. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dari penyusunan makalah ini, penulis sangat terbuka dengan saran dan kritik untuk memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermamfaat khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapakan dapat tercapai Amin




Lumajang, 18 Desember 2016


                                                                                                                                 
                Penulis
 DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I :PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... ....... 1           
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 2
BAB II :PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Time Valu Of Money............................................ ....... 3           
2.2 Konsep Time Value Of Money....................................................... 3
2.3 Jenis – Jenis Perhitungan Time Value Of Money........................... 4
2.4 Perhitungan bunga tahunan............................................................. 8
BAB III :PENUTUP
3.  Kesimpulan............................................................................... ..... 11           
Daftar Pustaka           
BAB 1
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
            Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
            Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga, maupun indivudu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lain-lain.
            Demikian pula halnya bila membahas tentang investasi, dimana dana investasi tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang akan datang. Ini berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini sedang penerimaannya akan diperoleh pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan demikian, kita tidak bisa langsung membandingkan nilai investasi saat ini dengan sejumlah penerimaan yang akan datang. Oleh karena itu, penerimaan-penerimaan yang akan datang tersebut harus diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar bisa dikomparasikan dengan nilai investasi yang dikeluarkan saat ini.
            Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk membuat makalah ini dan juga sebagai tambahan nilai di mata kuliah manajemen keuangan.
1.1  Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari Time Value of Money ?
  2. Apa saja konsep dari Time Value of Money ?
  3. Perhitungan apa saja yang digunakan Time Value of Money ?
  4. Perhitungan bunga tahunan apa saja yang digunakan Time Value of Money ?
1.2  Tujuan Penelitian
  1. Membahas tentang pengertian dari Time Value of Money
  2. Membahas tentang konsep dari Time Value of Money
  3. Membahas tentang Perhitungan yang digunakan Time Value of Money
  4. Membahas tentang Perhitungan bunga tahunan yang digunakan Time Value of Money
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Time Value of Money
            Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap pembayaran di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal, penerbit, serta ketentuan lainnya.
            Sedangkan Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
            Dimensi waktu pengambilan keputusan dikelompokkan menjadi dua, yaitu dimensi waktu sekarang (pengambilan keputusan) dan waktu yang akan datang (dampak dari keputusan). Untuk pembahasan selanjutnya dimensi waktu (time line) akan menjadi dua yaitu waktu yang datang (future) dan masa sekarang (present).
2.2 Konsep Time Value of Money
            Konsep Time Value of Money adalah sebagai berikut :
a.      Nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
b.     Bunga : sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang tersebut.
c.      Hal yang perlu dipahami dalam pembelanjaan yang berhubungan dengan capital budgeting adalah konsep bunga majemuk dan nilai sekarang.
d.     Konsep nilai waktu dari uang adalah pemikiran yg didasarkan atas perhitungan bahwa nilai uang pada waktu yg akan datang tidak sama dg nilai uang pd saat sekarang.
e.      nilai waktu dari uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep a.      nilai waktu dari uang sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu.
b.     Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000  yang diterima saat ini akan lebih  bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.
2.3 Jenis – Jenis Perhitungan dalam Time Value of Money
2.3.1 Nilai Yang Datang (future value)
            Dalam setiap pengambilan keputusan, manajer keuangan harus memperhitungkan dimensi waktu, karena keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan menurut dimensi waktu juga. Misalnya perolehan laba sebesar 10% dapat memadai atau tidak dalam suatu perusahaan itu tergantung dengan berapa lama tersebut mendapatkan laba (1 bulan, 2 bulan atau sampai 2 tahun). Penjumlahan dari uang pada permulaan periode   / jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tertentu itulah yang disebut dengan nilai yang dating (future value). Secara sistematis dapat digambarkan sbb:
FV(n,r)=PV (1+i)n………….. FV(n,i)=PV x FVIF
Ket :
FV = future value (nilai yang datang)
PV = present value (nilai sekarang)
n = period (periode atau tahun ke -)
i = nominal, hasil, bunga/(dapat juga dipakai dengan k atau r)
(1+i)n = future value index factor/ FVIF (nilai yang digunakan sebagai pengali untuk menghitung jumlah uang dikemudian hari, dan biasanya tersaji dalam sebuah tabel).
            Contoh soal : saat ini Ani menabung uang di bank sebesar Rp 1.000.000 pada tingkat bunga per tahun sebesar 24% dan pembayaran bunganya setiap tahun, maka untuk akhir tahun kelima jumlah uang tersebut akan menjadi sebesar :
FV(5,24%)= Rp 1.000.00 (1+0,24)5
             = Rp 1.000.000 x 2,9316

             = Rp 2.931.600 
Dari persamaan tersebut dapat dipastikan bahwa jumlah uang tertentu saat ini akan berubah jumlahnya pada waktu yang akan datang tergantung pada tingkat k : r : I (biaya uang) dan n (periode atau tahun) serta jumlah dana saat ini (PV).
2.3.2 Nilai Sekarang (present value)
            Kebalikan dari nilai yang akan datang adalah nilai sekarang (present value/ PV) yaitu menetukan jumlah saat ini (sekarang) dari suatu jumlah waktu yang datang dengan tingkat bunga dan waktu tertentu. Sedangkan PVIF (Present-value interest factor) adalah nilai digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang.
            Persamaan nilai sekarang adalah sbb:
PV(n,r) =   atau PV = FV    atau FV = FV x PVIF
Contoh soal : pada tahun ke 5 uang yang ditabung sebesar Rp 2.931.600 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 24% dan pembayaran bunganya setiap tahun, maka jumlah uang sekarang adalah :
PV(5,24%)= Rp 2.931.600 x 
             = Rp 2.931.600 x 0,3411
            = Rp 1.000.000
Sama halnya dengan nilai yang akan datang, bahwa dapat dipastikan jumlah uang tertentu waktu yang akan dating akan berubah jumlahnya pada saat ini / sekarang  tergantung pada tingkat k : r : I (biaya uang) dan n (periode atau tahun) serta jumlah uang yang akan datang  (FV).
2.3.3 Nilai Annuitas Yang Datang (future value annuities)
            Annuitas waktu yang akan datang adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama dengan interval waktu yang sama selama satu periode tertentu misalnya selama 5 tahun. Jumlah yang sama dan interval waktu yang sama merupakan persyaratan yang harus dipatuhi untuk annuitas, jika salah satu persyaratan tidak dipenuhi maka annuitas tidak dapat diterapkan.
            Annuitas waktu yang datang dapat dibedakan menurut cara pembayaran, terdapat dua cara yaitu :
1.     Cara pembayaran pada setiap akhir tahun / periode
Cara pembayaran pada setiap akhir tahun / periode disebut juga dengan annuitas biasa atau ditangguhkan. Untuk menghitung nilai waktu yang datang annuitas yang biasa atau ditangguhkan (FVAO) adalah sbb :
FVAO = Pembayaran x FVIFAO(n,i)
FVIFAO(n,i) =  
FVIFAO =
Ket :    FVAO = future value annuities ordinary
            FVIFAO = future value index factor of annuityordinary
Contoh soal : berapakah nilai tabungan ani jika menabung setiap akhir tahun sebesar Rp 1.000.000 dalam 3 tahun dengan tingkat bunga 10% per tahun?
FVIFAO =
               =  =  = 3,31
FVAD = Pembayaran x FVIFAO(n,i)
                    = Rp 1.000.000 x 3,31
            = Rp 3.310.000
Ket :  FVAD = future value annuities due
2.     Cara pembayaran setiap awal tahun / periode
Cara pembayaran setiap awal tahun / periode atau dapat disebut dengan annuitas jatuh tempo. Menghitung nilai waktu yang datang annuitas jatuh tempo adalah sbb :
FVAD = pembayaran x FVIFAOn,i (1 + i )
Contoh soal : berapakah nilai tabungan ani jika menabung setiap awal tahun sebesar Rp 1.000.000 dalam 3 tahun dengan tingkat bunga 10% per tahun?
FVAD = Rp 1.000.000 x 3,31 x (1+0,1)
            = Rp 1.000.000 x 3,31 x 1,1
            = Rp 3.641.000
Ternyata nilai akan datang annuitas jatuh tempo lebih besar pada annuitas biasa atau ditangguhkan yaitu Rp 3.641.000 > Rp 3.310.000
2.3.4   Nilai Annuitas Sekarang (present value annuities)
            Apabila suatu pembayaran/penerima dilakukan dalam jumlah yang sama dan dalam interval waktu yang sama, maka nilai sekarang dari pembayaran tersebut akan tergantung pada pola pembayaran di awal dan di akhir periode.
1.     Cara pembayaran pada akhir tahun/ Nilai sekarang annuitas biasa 
Nilai sekarang annuitas biasa (PVAO) dapat dihitung dengan rumus berikut :
 PVAOn = pembayaran x 
PVAOn = pembayaran x PVIFAO
PVIFAO =   =
Contoh soal : berapakah nilai sekarang dari pembayaran Rp 1.000.000 selama 5 tahun pembayaran dengan tingkat bunga 10 % jika dibayar di akhir tahun?
PVIFAO =  =   =  = 3,790
PVAO5 = Pembayaran x PVIFAO
            = RP 1.000.000 x 3,790
            = Rp 3.790.000
Ket : PVAO = present value annuities ordinary
       PVIFAO = present value index factor annuities ordinary
1.     Cara pembayaran pada awal tahun/ nilai sekarang annuitas jatuh tempo
Nilai sekarang annuitas jatuh tempo (PVAD) dapat dihitung dengan rumus;
PVAD = Pembayaran x PVIFAO x (1+i)
Contoh soal : berapakah nilai sekarang dari pembayaran Rp 1.000.000 selama 5 tahun pembayaran dengan tingkat bunga 10 % jika dibayar di awal tahun?
PVAD = Pembayaran x PVIFAO x (1+i)
            = Rp 1.000.000 x 3,790 x (1+0,1)
            = Rp 1.000.000 x 3,790 x 1,1
            = Rp 4.169.000
Ket : PVAD = present value annuities due
Ternyata nilai sekarang annuitas jatuh tempo lebih besar pada annuitas biasa atau ditangguhkan yaitu Rp 4.169.000 > Rp 3.790.000
2.3.5 Perpuitas
            Perpetuitas (perpetuities) adalah apabila pembayayaran dilakukan dengan jumlah yang sama  setiap interval waktu yang sama (annuitas) untuk jangka waktu tidak terhingga.
Nilai sekarang perpetuitas :
PV perpetuitas = 
Contoh soal : jika Ani menginginkan pembayaran tiap bulan sebesar Rp. 100.000 untuk memenuhi keperluan beasiswa anak asuhnya, dan tingkat bunga yang berlaku pertahun sebesar 12% atau 1% per bulan, berapa besar yang harus di tabung oleh Ani?
PV perpetuitas =
 =
 = Rp. 1.000.000
Maka Ani harus menabung sebesar Rp 1.000.000
1.3    Perhitungan Bunga Tahunan
2.4.1 Suku Bunga Nominal Yang Ditetapkan (Quoted=K)
            Apabila kita mempercayakan sejumlah uang kepada pihak lain untuk dikelola, maka ada 2 kemungkinan bentuk penyerahan dana tersebut yaitu kita pinjamkan dengan harapan akan dikembalikan berikut dengan bunga sesuai perjanjian, atau dana tersebut kita serahkan sebagai penyertaan modal sendiri (ekuitas). Dari 2 bentuk penyerahan dana tersebut kita akan mendapat imbalan yaitu berupa bunga jika sebagai pinjaman uang (interest -i) atau dalam bentuk deviden ditambah keuntungan modal (return - r) jika sebagai ekuitas.
            Besarnya biaya uang ditentukan oleh 5 faktor penentu : 1. Suku bunga bebas resiko riil, 2. Inflasi, 3. resiko gagal membayar, 4. Resiko likuiditas dan 5. Resiko jatuh tempo. Secara sistematis hubungan antara suku bunga dan 5 faktor penentu dapat diformulasikan sebagai berikut : (menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, p.137)
kn = kr + Ip + DPR + LP + MPR
kn = kRF + DPR + LP + MPR
Ket :
kn = k = suku bunga yang ditetapkan/nominal (quoted) atas sekuritas tertentu
kr = k = suku bunga riil bebas resiko, k dengan bintang (k ) merupakan suku bunga yang terdapat pada sekuritas yang kurang berisiko jika inflasi diharapkan sebesar 0.
IP = premi inflasi, yaitu rata – rata tingkat inflasi yang diperhitungkan selama umur sekuritas. Premi/tambahan bunga sebagai akibat dari naiknya harga – harga secara kontinu (inflasi).
k  + I = kRF = Risk free rate, suku bunga bebas resiko yaitu bunga riil ditambah inflasi (suku bunga sertifikat Bank Indonesia).
DPR = Default risk premium, yaitu premi/tamabahan bunga yang diperhitungkan sebagai akibat kemungkinan gagal membayar bunga dan pokok pinjaman.
LP = liquidity premium, yaitu premi/tambahan bunga yang diperhitungkansebagai akibat tingkat kemudahan untuk mengkonversi sekuritas tersebut menjadi kas sewaktu – waktu tanpa ada penurunan/kerugian yang signifikan atau dengan harga yang wajar.
MPR = Maturity risk premium, yaitu premi/tambahan bunga atas lamanya jatuh tempo karena secara umum bunga jangka panjang akan lebih tinggi dari suku bunga jangka pendek. Oleh karena itu bagi yang meminjamkan (lender) selama jangka waktu yang diperikatkan tidak dimungkinkan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari yang diperjanjikan. Misalnya secara normal suku bunga deposito 3 bulan akan lebih tinggi dari suku bunga deposito 1 bulan.
Persamaan diatas menunjukkan bahwa bunga nominal (quoted) sekuritas akan berbeda tergantung pada 3 resiko tamabahan yang melekat pada setiap sekuritas tertentu (DPR,LP,MPR) atau dengan kata lain bahwa seorang manajer keuangan dalam setiap pengambilan keputusan harus memperhitungkan biaya uang yang berbeda sebagai akibat dari resiko yang berbeda pada sekuritas tertentu.
2.4.2 Bunga Tahunan Dengan Pembayaran Beberapa Kali atau Pemajemukan

1.     Bunga tahunan dengan pembayaran beberapa kali atau pemajemukan (compounding)
Dalam hal tertentu, banyak orang yang menghadapi penetapan bunga dalam satu tahun  tetapi pembayarannya bukan dalam tahunan, misalnya harian, bulanan, 3 bulanan, semesteran atau tahunan seperti tabungan atau deposito berjangka.
Untuk mengetahui nilai waktu yang datang dari deposito demikian, tingkat suku bunga dan periodenya harus disesuaikan (adjusted) dengan rumus :
FV = PV x (1 + i/m)n x m
Untuk mengetahui nilai waktu sekarang dengan rumus :
PV = FV x 
n = tahun
m = frekuensi dalam 1 tahun
contoh soal : nilai deposito 1 tahun mendatang jika disimpan sebesar Rp. 1.000.000 dengan tingkat bunga 12% p.a (per annum) dengan jangka waktu yang berbeda dapat dihitung sbb :
a.      Deposito bulanan        = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)12        = Rp. 1.126.800
b.     Deposito 3 bulanan     = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)4            = Rp. 1.125.500
c.      Deposito 6 bulanan     = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)2       = Rp. 1.123.600
d.     Deposito  1 tahunan    = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)1      = Rp. 1.120.000
Perhatikan bahwa nilai waktu yang dating dari deposito yang bunganya dibayarkan bulanan akan lebih besar dari cara pembayaran lainnya. Hal ini dapat diterima karena untuk satu periode yang sama misalnya 1 tahun, maka bunga bulanan akan bunga berbunga (compounded) selama 12 kali atau lihat rumus dalam bentuk pangkat.
2.     Suku bunga tahunan efektif (effective annual rate - EAR)
Bunga tahunan nominal yang diterapkan atau quoted (kn = k = i) adalah suku bunga yang tertera dalam kontrak yang berlaku untuk 1 tahun atau p.a misalnya 12%. Rumus untuk mencari suku bunga tahunan  efektif / EAR adalah
EAR = (1 + i/m)n x m – 1
Contoh soal : berapa tingkat EAR, jika pembayaran dilakukan dalam pemajemukan (bulanan = 12 kali, 3 bulanan = 4 kali dan 6 bulanan = 2 kali)?
EAR = (1 + i/m)n x m - 1
EAR bulanan = (1 + 0,12/12)1 x 12 – 1 = 12,68%
EAR 3 bulanan = (1 + 0,12/4)1 x 4 – 1 =12,55%
EAR 6 bulanan= (1 + 0,12/2)1 x 2 – 1 = 12,36%
BAB III
PENUTUP


3. Kesimpulan
            Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
            Besarnya biaya uang ditentukan oleh 5 faktor penentu : 1. Suku bunga bebas resiko riil, 2. Inflasi, 3. resiko gagal membayar, 4. Resiko likuiditas dan 5. Resiko jatuh tempo.
Daftar Pustaka

Fahmi, irham.2012. pengantar manajemen keuangan teori dan soal jawab. Bandung:Alfabeta
Sitanggang.2014. manajemen keuangan perusahaan edisi 2. Jakarta:mitra wacana media

terima kasih sudah berkunjung di blog saya......